Mendagri Tjahjo Kumolo bakal menggelar pertemuan dengan Menko Polhukam Wiranto dalam waktu dekat. Mereka akan membahas soal pemetaan potensi konflik dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.
"Ini menarik, karena Pilkada Serentak tahun depan itu ada 171 yang beraroma Pileg dan Pilpres, sehingga masing-masing instansi terkait memetakan secermat mungkin," ungkap Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11).
Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini optimis, Pilkada 2018 berlangsung aman. Diyakininya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bawaslu, Kepolisian, BIN, dan TNI sanggup mengawasi Pilkada. Beberapa tahun belakangan ini, pelaksanaan Pilkada memang cukup kondusif kendati ada beberapa daerah yang mengalami konflik seperti Aceh dan Papua.
"Memang ada satu-dua yang bermasalah, tapi enggak apa," ujarnya.
Guna mendukung pelaksaan Pilkada 2018 yang damai, Tjahjo berharap, masyarakat dan peserta kontestasi Pilkada 2018 ikut berpartisipasi. Misalnya, peserta kontestasi Pilkada tidak bermanuver melalui money politic atau politik uang. Berikutnya pendukung peserta Pilkada tidak melontarkan ujaran kebencian untuk menjatuhkan lawan politiknya.
"Jangan sampai terjadi kampanye yang bersifat ujaran kebencian, SARA, merusak persatuan dan kesatuan. Harus ada ketegasan dari berbagai instansi," ujarnya.
Dia juga berharap, kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak pilih meningkat. Melalui hak pilih itulah, masa depan bangsa dapat ditentukan.
"2015 Itu ada 70 persen, 2016 74 persen, kami harap 2018 itu 78 persen," lanjutnya.
Copyright 2013 @ Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politk - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia