Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, partai politik (parpol) harus cerdik merebut simpati masyarakat. Saat ini, parpol tidak bisa hanya mengandalkan ideologinya, masyarakat lebih melihat ketokohan dari parpol.
"Kalau hari ini katakan 2014, ada partai jual ideologi untuk menangkan pemilu, bisa kalah. Partai Islam tidak pernah menang dalam pemilu," kata pengamat politik Universitas Mercubuana, Heri Budianto di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).
Dia menjelaskan, hal ini tidak luput dari perubahan sistem politik termasuk pemilihan presiden (pilpres). Menurutnya, hal itu berbeda dengan tahun 1999, di mana presiden ditentukan oleh lembaga yakni, MPR. "Sistem politik kita berubah, pengaruh teknologi dan sebagainya, figur dan sebagainya," imbuhnya.
Menurutnya, parpol harus mulai membangun konsolidasi politik, untuk mencari figur yang layak diusung sebagai calon presiden (capres). Parpol harus mencari strategi untuk memenangkan pemilu.
"Jadi menurut saya persepsi partai terhadap bagaimana mereka memainkan simpati puiblik itu beragam," tukasnya.
sumber : sindonews.com
Copyright 2013 @ Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politk - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia